Kamis, 18 September 2014


Kawasan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, menjadi incaran pengembang yang akan membangun perkantoran di Jabodetabek. Salah satu pengembang yang telah menancapkan kukunya di kawasan ini adalah PT Intiland Development Tbk, yang membangun gedung South Carter di bilangan Cilandak.

"Kawasan ini akan menjadi pilihan favorit bagi perusahaan multinasional dan nasional skala besar," kata Presiden Direktur Intiland Hendro S. Gondokusumo dalam seremoni penutupan atap gedung, Senin, 15 September 2014.

Menurut Hendro, perusahaan besar itu membutuhkan perkantoran berstandar tinggi yang sesuai dengan aktivitas bisnis dan reputasi. Selain itu, perlu lingkungan dan ruang kerja yang nyaman agar bisa meningkatkan produktivitas karyawan. "Di sekitar T.B. Simatupang inilah semua kebutuhan standar itu terpenuhi," katanya.

Gedung South Quarter yang berkonsep keranjang rotan ini menempati lahan seluas 7,2 hektare. "Untuk tahap pertama seluas 4,4 hektare dibangun tiga tower perkantoran dengan 20 lantai dan luas bangunan lebih dari 123 ribu meter persegi," kata Hendro.

Menurut Hendro, proyek pembangunan yang dimulai pada 2012 itu ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada triwulan tahun 2015. "Hanya untuk perkantoran, tapi direncanakan pada 2015 akan dibangun apartemen," ujarnya.

Walaupun pembangunan gedung South Carter belum rampung, sampai Agustus tahun ini sudah 75 persen ruang perkantoran strata title dijual. Ruang retail seluas 12.500 meter persegi yang disediakan sudah tersewa sekitar 53 persen. "Pembeli dan penyewa itu berasal dari beragam sektor industri, antara lain dari migas, perbankan, retail, dan transportasi," kata Hendro.

Sumber : Tempo.co
 |
Fill the form below, to contact about this property
|

Informasi Segera hubungi 082198207682/Pin BB. 22A76948 (Sharon)

RELATED LINK :


Beberapa tahun terakhir kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan berkembang menjadi pusat perkantoran dan bisnis di Jakarta. Harga tanah di kawasan tersebut mencapai Rp 25 juta/meter hingga Rp 45 juta/meter, padahal Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah 2014 di kawasan itu maksimal hanya Rp 15 juta/meter.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, pergerakan harga tanah di TB Simatupang sangat pesat. "Saat ini harga tanah bervariasi antara Rp 25-45 juta/meter," kata Ali dalam pernyataan resminya dikutip Minggu (6/4/2014).

Ia mengatakan, kenaikan harga tanah saat ini menjadi terlalu tinggi mengingat sebenarnya wilayah TB Simatupang merupakan wilayah resapan dengan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) rendah antara 20% atau paling tinggi 40%.

"Dengan harga yang tinggi menjadikan investasi di sini harus diwaspadai, karena harga akan menjadi terlalu tinggi," katanya.

Ali mengakui, wilayah TB Simatupang dalam setahun terakhir telah menjadi incaran para pelaku bisnis properti. Posisinya yang relatif dekat dengan Pondok Indah serta aksesibilitas tol yang memadai menjadikan wilayah ini strategis. Dalam dua tahun ke depan diperkirakan akan muncul 16 proyek baru dengan total luas lebih kurang 200.000 m2.

"Pamor TB Simatupang bersinar diperkirakan karena belum ada lagi wilayah-wilayah lain yang dapat menjadi pemekaran dari CBD Jakarta. Sentra Primer Jakarta Barat pun belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, meskipun secara lokasi tidak kalah dengan TB Simatupang," jelas Ali.

Ali mengatakan, akses jalan tol menjadi faktor utama berkembangnya kawasan TB Simatupang, namun tidak disertai dengan kondisi lebar jalan di jalan arterinya. Dengan semakin menumpuknya gedung perkantoran dan apartemen di sana, maka dikhawatirkan beban jalan menjadi tidak memadai, belum lagi banyaknya penyempitan jalur jalan di beberapa titik. Saat ini saja telah terjadi kemacetan.

"Pemprov DKI Jakarta pun seharusnya lebih ketat dalam memberikan izin karena berkaitan dengan daerah resapan. Karena disinyalir ada beberapa gedung di sana yang melewati batas KDB yang ada," katanya.

Sumber : detik finance
 |
Fill the form below, to contact about this property
|

Informasi Segera hubungi 082198207682/Pin BB. 22A76948 (Sharon)

RELATED LINK :